Kegiatan SPM

Universitas Pendidikan Indonesia, 11 Maret 2025 – Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Program Sarjana di Universitas Pendidikan Indonesia menjalani Asesmen Lapangan yang dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) pada [tanggal asesmen]. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses akreditasi yang bertujuan untuk menilai mutu akademik, tata kelola, serta kualitas lulusan program studi dalam mencetak tenaga profesional di bidang manajemen perkantoran. Tim asesor dari LAMDIK yang hadir dalam asesmen ini terdiri dari Dr. Tri Murwaningsih, M.Si. dari Universitas Sebelas Maret dan Dr. Madziatul Churiyah, M.M. dari Universitas Negeri Malang. Kegiatan asesmen dilakukan secara komprehensif dengan mencakup evaluasi dokumen akademik, wawancara dengan pimpinan fakultas dan universitas, tenaga pendidik, mahasiswa, alumni, serta mitra kerja. Asesmen lapangan ini juga menjadi momentum bagi program studi untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi dari para asesor guna meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Dengan hasil asesmen ini, diharapkan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan dan profesi manajemen perkantoran. Proses asesmen berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme dari seluruh pihak yang terlibat. Kini, Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran menantikan hasil akhir dari LAMDIK sebagai bentuk evaluasi dan peningkatan mutu secara berkelanjutan.

Deakin University dan Lanchester University  Indonesia Campus pada tanggal 24-26 Februari 2025 – The Quality Assurance Agency for Higher Education (QAA) menggelar Workshop on Quality Assurance in Transnational Education sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi lintas negara. Acara ini bertujuan untuk membahas praktik terbaik, tantangan, serta solusi dalam memastikan mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan di berbagai negara. Workshop ini menghadirkan para pakar, akademisi, dan praktisi dari berbagai institusi pendidikan tinggi global. Para peserta berkesempatan untuk berdiskusi mengenai kebijakan dan strategi yang dapat diterapkan dalam menjamin kualitas pendidikan tinggi yang berstandar internasional. Salah satu fokus utama dalam workshop ini adalah pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, badan akreditasi, serta pemangku kepentingan lainnya dalam memastikan bahwa program pendidikan transnasional tetap memenuhi standar akademik yang tinggi. Selain itu, isu-isu terkait pengakuan kualifikasi, pengelolaan kurikulum, serta pemantauan keberlanjutan kualitas pendidikan juga menjadi topik pembahasan utama.   Kesimpulan akhir dari workshop  adalah  “Pendidikan transnasional semakin berkembang pesat, dan kita harus memastikan bahwa standar mutu tetap terjaga demi menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di tingkat global.” Workshop ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan rekomendasi yang bermanfaat bagi institusi pendidikan tinggi dalam meningkatkan sistem penjaminan mutu mereka. Dengan adanya forum diskusi ini, diharapkan kolaborasi internasional dalam bidang pendidikan dapat semakin diperkuat.  

Pada 20 Februari 2025, SPM UPI mengadakan workshop finalisasi SAR dan lampiran ACQUIN untuk 25 program studi. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium LPPM UPI dan dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas, Asesor Pendamping, Ketua Satuan Kendali Mutu (SKM) Fakultas,  tim Gugus Penjaminan Mutu (GPM), serta tim task force dari masing-masing program studi. Tujuannya adalah menyelesaikan dokumen SAR dan lampiran ACQUIN untuk semua program studi yang terlibat. Rapat finalisasi dokumen SAR ACQUIN menekankan pentingnya acara ini sebagai tahap akhir penyusunan SAR ACQUIN dan mendorong tim untuk aktif memeriksa kembali masukan dari Wakil Dekan I dan Asesor Pendamping Workshop finalisasi dokumen SAR akreditasi internasional ACQUIN telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam persiapan akreditasi program studi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan setiap program studi yang terlibat dapat lebih siap dalam menghadapi proses evaluasi oleh ACQUIN dan meningkatkan reputasi akademik di tingkat global. Sebagai langkah selanjutnya, tim penyusun SAR akan melakukan perbaikan akhir berdasarkan masukan yang diperoleh dan mengajukan dokumen sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Pada 13 Februari 2025, SPM UPI menyelenggarakan workshop penyusunan SAR akreditasi internasional ACQUIN di Bandung. Fokus kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tim terkait standar dan indikator akreditasi internasional sebagai bagian integral dari proses akreditasi ACQUIN yang mengacu pada standar European Standards and Guidelines (ESG) for Quality Assurance in the European Higher Education Area.

Pada 4 Februari 2025, Satuan Penjaminan Mutu (SPM) UPI mengadakan review pendampingan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) dan Laporan Evaluasi Diri (LED) untuk beberapa Program Studi yang akan mengajukan re-akreditasi secara daring. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan program studi dalam menghadapi proses akreditasi dengan memastikan kelengkapan dan kualitas dokumen yang diperlukan.

Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengakuan internasional dengan menjajaki kerja sama akreditasi bersama Accreditation Agency in Health and Social Sciences (AHPGS). AHPGS adalah lembaga akreditasi internasional yang berfokus pada bidang kesehatan dan ilmu sosial, yang telah diakui oleh berbagai institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia. Perwakilan Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan pertemuan dengan tim AHPGS untuk membahas proses dan persyaratan akreditasi internasional. Diskusi ini mencakup evaluasi kurikulum, metode pengajaran, sistem penjaminan mutu internal, serta fasilitas pendukung pembelajaran yang sesuai dengan standar global. Bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memperluas jaringan akademik dan meningkatkan daya saing lulusan di kancah globa serta menjalin Kerja sama dengan AHPGS diharapkan dapat memperkuat reputasi institusi kami dan membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa serta staf pengajar dalam berbagai program internasional. Proses akreditasi oleh AHPGS melibatkan penilaian komprehensif terhadap berbagai aspek, termasuk: Tujuan dan profil program studi: Menilai kesesuaian antara tujuan pendidikan dengan kebutuhan pasar global. Struktur dan isi kurikulum: Memastikan kurikulum dirancang untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Kualifikasi dan kompetensi staf pengajar: Menilai kualifikasi akademik dan profesionalisme dosen. Sarana dan prasarana pendukung: Evaluasi terhadap fasilitas seperti laboratorium, perpustakaan, dan infrastruktur teknologi informasi. Sistem penjaminan mutu internal: Menilai efektivitas mekanisme evaluasi dan peningkatan kualitas yang diterapkan oleh institusi. Dengan memperoleh akreditasi dari AHPGS, Universitas Pendidikan Indonesia berharap dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap kualitas pendidikan yang diselenggarakan, serta memperluas kesempatan kolaborasi dengan institusi pendidikan lain di seluruh dunia.

Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengakuan internasional dengan menjajaki kerja sama akreditasi bersama Zentrale Evaluations- und Akkreditierungsagentur (ZEvA). ZEvA, didirikan pada tahun 1995 di Jerman, merupakan lembaga akreditasi terkemuka yang telah mengakreditasi lebih dari 3.000 program studi di berbagai universitas dan institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia. perwakilan Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan pertemuan dengan tim ZEvA untuk membahas proses dan persyaratan akreditasi internasional. Diskusi ini mencakup evaluasi kurikulum, metode pengajaran, sistem penjaminan mutu internal, serta fasilitas pendukung pembelajaran yang sesuai dengan standar internasional. Prof. Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si. selaku Ketua Satuan Penjaminan Mutu, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memperluas jaringan akademik dan meningkatkan daya saing lulusan di kancah global. “Kerja sama dengan ZEvA diharapkan dapat memperkuat reputasi institusi kami dan membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa serta staf pengajar dalam berbagai program internasional,” ujar Prof. Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si. Proses akreditasi oleh ZEvA melibatkan penilaian komprehensif terhadap berbagai aspek, termasuk: Tujuan dan profil program studi: Menilai kesesuaian antara tujuan pendidikan dengan kebutuhan pasar global. Struktur dan isi kurikulum: Memastikan kurikulum dirancang untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Kualifikasi dan kompetensi staf pengajar: Menilai kualifikasi akademik dan profesionalisme dosen. Sarana dan prasarana pendukung: Evaluasi terhadap fasilitas seperti laboratorium, perpustakaan, dan infrastruktur teknologi informasi. Sistem penjaminan mutu internal: Menilai efektivitas mekanisme evaluasi dan peningkatan kualitas yang diterapkan oleh institusi. Dengan memperoleh akreditasi dari ZEvA, [Nama Institusi] berharap dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap kualitas pendidikan yang diselenggarakan, serta memperluas kesempatan kolaborasi dengan institusi pendidikan lain di seluruh dunia.

Universtas Penidikan Indonesia terus berkomitmen meningkatkan standar kualitas pendidikan dengan menjajaki kerja sama akreditasi internasional bersama Accreditation, Certification, and Quality Assurance Institute (ACQUIN). Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi internasionalisasi guna meningkatkan daya saing dan pengakuan global bagi program studi yang ditawarkan. perwakilan Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan pertemuan dengan tim ACQUIN untuk membahas proses dan persyaratan akreditasi internasional. Diskusi ini mencakup standar mutu akademik, kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), serta peningkatan layanan pendidikan sesuai dengan standar global. Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A. selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si. selaku Ketua Satuan Penjaminan Mutu, Pupung Punawarman, M.S.Ed., Ph.D. selaku Koordinator Bidang Akreditasi Internasional Satuan Penjaminan Mutu, dan Dr. Heny Hendrayati, S.IP., M.M. Koordinator Bidang Administrasi Umum Satuan Penjaminan Mutu. Penjajakan kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk mendapatkan akses lebih luas terhadap kolaborasi akademik internasional, program pertukaran pelajar, serta pengakuan yang lebih luas di dunia kerja global. “Kerja sama dengan ACQUIN ini menjadi langkah penting bagi kami dalam upaya mencapai standar internasional. Kami berharap akreditasi ini dapat meningkatkan reputasi institusi dan kualitas lulusan agar lebih kompetitif di tingkat global,” ujar Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A.. Selain itu, dalam rangka persiapan akreditasi, Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia telah melakukan berbagai upaya, termasuk evaluasi program studi, peningkatan kualitas pengajaran, serta penguatan kerja sama dengan mitra akademik dan industri di dalam maupun luar negeri. Dengan proses penjajakan ini, diharapkan Univeristas Pendidikan Indonesia dapat memperoleh akreditasi internasional dari ACQUIN dalam waktu dekat, sehingga semakin memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkualitas dan diakui secara global.

Bandung, 14 Desember 2024. AUN-QA International Conference 2024 merupakan forum strategis yang menyatukan pemimpin pendidikan tinggi, akademisi, dan profesional jaminan mutu dari seluruh Asia Tenggara untuk membahas inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan dalam pendidikan tinggi. Konferensi ini menjadi platform penting untuk mengeksplorasi tren global dan regional dalam memastikan mutu pendidikan tinggi yang adaptif terhadap tantangan masa depan. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Innovating ASEAN Higher Education: Embracing AI Integration, Database Utilization, and Future-Ready Quality Culture”, yang menyoroti peran penting kecerdasan buatan (AI), pemanfaatan basis data, dan pembentukan budaya mutu yang proaktif dalam memperkuat sistem pendidikan tinggi di kawasan ASEAN. Melalui tema ini, konferensi menekankan pentingnya adopsi teknologi dan pendekatan inovatif dalam mendukung institusi pendidikan tinggi agar lebih tangguh, relevan, dan siap menghadapi perubahan yang dinamis. Selain membahas standar dan praktik terbaik di bidang penjaminan mutu, konferensi ini memberikan peluang berharga untuk membangun jejaring dan kolaborasi lintas institusi. Peserta memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan tantangan bersama, dan mengeksplorasi solusi inovatif yang relevan dengan konteks masing-masing negara. Konferensi ini menjadi tempat bertemunya para pemimpin pendidikan untuk menyelaraskan visi dan strategi dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih kuat dan inklusif di ASEAN. Sebagai salah satu associate member AUN-QA, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi aktif dalam forum ini. Partisipasi UPI dalam konferensi ini menjadi langkah strategis untuk memperluas wawasan institusional, mengidentifikasi praktik terbaik, dan memperkuat kompetensi di bidang jaminan mutu. Selain itu, UPI juga berperan dalam berbagi pengalaman dan capaian, sekaligus menyerap pengetahuan baru yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan standar pendidikan tinggi di Indonesia. Keikutsertaan UPI di AUN-QA International Conference 2024 diharapkan tidak hanya memperkuat jejaring internasional, tetapi juga memberikan dampak positif langsung terhadap pengembangan kebijakan, strategi, dan praktik jaminan mutu di institusi. Partisipasi ini menegaskan posisi UPI sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang proaktif dalam mendukung transformasi pendidikan tinggi di Indonesia dan kawasan ASEAN secara lebih luas.

Bandung, 5 Desember 2024 – Satuan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Indonesia sukses menyelenggarakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Tahun 2024, yang dihadiri oleh pimpinan institusi, kepala unit kerja, serta tim penjaminan mutu dari berbagai fakultas dan departemen. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian kinerja institusi selama tahun 2023 serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk peningkatan kualitas layanan pendidikan di tahun 2024. RTM merupakan bagian dari siklus penjaminan mutu internal yang bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh proses akademik dan non-akademik berjalan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si. menyampaikan pentingnya evaluasi yang komprehensif untuk mendorong perbaikan berkelanjutan. “Kegiatan ini bukan sekadar evaluasi formal, tetapi merupakan refleksi bersama untuk memastikan institusi kita terus berkembang dan memberikan layanan pendidikan yang berkualitas tinggi,” ujarnya. Pada tahun 2024 ini, terdapat 166 prodi dari 179 prodi yang melaksanakan Audit Mutu Internal (AMI) dengan rincian jenjang D4/Sarjana 101 prodi, PPG 1 prodi, Magister 43 prodi, Doktor 21 prodi. Sementara itu 13 prodi lainnya dan 8 unit non akademik belum melaksanakan Audit Mutu Internal (AMI). Posisi Audit Mutu Internal (AMI) pada siklus PPEPP dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) memiliki peran yang sangat strategis untuk memantau ketercapaian standar mutu yang telah ditetapkan, memonitor proses mutu, dan upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan bagi terwujudnya budaya mutu. AMI memfasilitasi tersedianya data dan dokumen yang menunjang bagi pelaksanaan SPME baik akreditasi nasional maupun internasional, maupun pemeringkatan perguruan tinggi. Dalam penutupan, Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh peserta. “Dengan evaluasi yang objektif dan strategi yang tepat, kami optimis dapat menghadapi tantangan di tahun 2024 dan terus berkontribusi dalam menciptakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya. Rapat Tinjauan Manajemen Tahun 2024 ini menjadi momentum penting bagi Universitas Pendidikan Indonesia untuk terus menjaga komitmen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan yang berkelanjutan dan berdaya saing global.