Asesmen Lapangan AKreditasi BAN-PT Program Studi S1 Pendidikan Teknik Otomotif

Bandung, 29062022. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)  melaksanakan Asesmen Lapangan (AL) secara daring terhadap usulan/pengajuan Akreditasi Program Studi S1 Pendidikan Teknik Otomotif berdasarkan surat pemberitahuan dari BAN-PT Nomor 864 BAN PT SPT AK P 2022. Asesmen Lapangan (AL) secara daring dilaksanakan selama dua hari, yaitu hari Senin-Selasa tanggal 29-30 Juli 2022. Asesmen Lapangan secara daring dihadiri dan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kebudayaan dan Sistem Informasi adalah Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P., Dekan FPTK adalah Dr. Iwa Kuntadi. M.Pd., Sr. Dedi Rohendi, ST., MT., adalah Wakil Dekan Bidang Akademik dan Ketua satuan Penjaminan Mutu adalah Prof. Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si. Adapun Tim Asesor yang ditugaskan oleh BAN-PT untuk melakukan Asesmen Lapangan (AL) Daring terhadap Universitas Bale Bandung  adalah bapak Lisyanto dari Universitas Negeri Medan dan bapak Muhammad Waziz Wildan, Ir.,M.Sc.,Ph.D. – Universitas Gadjah Mada.

Dari rangkaian AL daring di Program Studi S1 Pendidikan Teknik Otomotif, maka beberapa praktik baik yang dapat diambil diantaranya:

  1. Sesi pertemuan dengan alumni, pengguna, dan orangtua mahasiswa, maka dengan jumlah yang lebih banyak Prodi dapat menghadirkan alumni dari berbagai negara dan berbagai wilayah di Indonesia, pengguna alumni dapat dihadirkan dari berbagai sector dan wilayah, serta orang tua mahasiswa dari berbagai pulau.  Sehingga sesi ini menjadi sarat makna, penuh keberagaman, sangat efektif, dan efisien dalam pembiayaan.
  2. Penyampaian bukti dokumen dilakukan dalam bentuk softfile, sehingga lebih focus pada bukti yang akan ditunjukkan serta bisa multi dokumen ataupun membuka link dalam system dalam satu layar, sehingga efektif, efisien, dan kembali hemat pembiayaan.
  3. Instrumen yang digunakan adalah yang baru dan biasanya kelemahannya kurang mencermati panduan 9 standar, yang harus menunjukkan kinerja Prodi yakni merumuskan dan menilai kinerja dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Tambahan (IKT) yang sudah ada standarnya.
  • Kunjungan fasilitas yang digantikan dengan penyampaian video fasilitas, menjadi peluang untuk mengeksplorasi secara detail dan jangkauan yang lebih luas tentang berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan mahasiswa, termasuk fasilitas di luar kampus terpadu yang selama ini tidak terjangkau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *